Senin, 29 April 2019





JOLO NIDILAT BIBIR ASA NIDOK HATA

Salah satu pribahasa yang terkenal dalam budaya batak Toba adalah jolo nidilat bibir asa nidok hata. Secara harafiah pribahasa tersebut dapat diartikan, duluan dijilat bibir kemudian berbicara. Pribahasa ini hendak menyatakan bahwa hati-hati dalam menyampaikan sesuatu. Bagi orang batak Toba, dalam menyampaikan kata-kata tidaklahlah boleh sembarangan. Pribahasa ini hendak menyatakan bahwa setiap kata-kata yang terlontar dari mulut seseoranag, harus terlebih dahulu dipikirkan dan dianalisa sebelum diucapkan atau dengan kata lain tidak boleh asal ngomong atau berbicara. Sebab bagi orang batak, kata-kata dapat melukai hati orang lain dan dapat menjadi cibiran orang sekitarnya.
Dalam pribahasa yang lengkapnya dikatakan, ”jolo nidilat bibir asa nidok hata. Ala humassit do hasineatni hata sian na sineatni raut”. Pribasa ini dapat diartikan sebagai berikut, terlebih dahulu menjilat bibir sebelum mengucapkan kata-kata. Sebab lebih sakitnya ditusuk dengan kata-kata dari pada ditusuk dengan belati. Maka bagi orang batak, tidaklah boleh sembarangan menyampaikan kata-kata yang mungkin akan menyakiti dan menyinggung perasaan orang lain. Jikalau hendak dibandingkan dengan pribahsa Indonesia, pribasa batak ini mirip dengan ungkapan berpikir sebelum bertindak atau mulutmu adalah harimaumu. Pribahasa tersebut kurang lebih memiliki kemiripan arti bahwa  sebelum melakukan sesuatu hendaknya terlebih dahulu dipikirkan.
Orang batak Toba mengakui adanya kekuatan dari sebuah kata yang terucap dari mulut seseorang. Sehingga kata-kata yang keluar dari mulut seseorang dapat memberi pengaruh menyenangkan hati dan menyusahkan bahkan menyakiti hati orang yang mendengarkannya. Selain itu, ungkapan “jolo nidilat bibir” memiliki nilai implisit selain kehati-hatian bahwa apa yang keluar dari mulutnya sudah matang ia pikirkan dan sudah sesuai dengan prilakunya. Jangan orang menceramahi orang untuk berbuat baik namun dirinya sendiri tidak sesuai dengan apa yang dikatakannya.
Maka dari itu, dapat kita simpulkan bahwa pribahasa batak Toba yang mengatakan “jolo nidilat bibir asa nidok hata” mengungkapkan bagaimana seseorang diingatkan agar sebelum berbicara atau menyampaikan pesan kepada orang lain agar ia hati-hati dan matang memikirkan apa yang hendak ia katakan dan ia tidak sembarangn menyampaikannya agar tidak menimbulkan rasa sakit hati atau tersinggung oleh orang yang mendengarnya. Juga diharapkan agar apa yang disampaikan orang tersebut bukan hanya kata-kata yang indah untuk didengarkan, namun apa yang disampaikannya yang baik sesuai dengan pola dan sikap hidupnya yang baik pula. Demikianlah pribahasa batak Toba ini selalu dikatakan dan disampaikan kepada orang-orang untuk hati-hati dalam bertutur kata.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rangkuman atas Insani dan Ilahi Yesus serta Kematian dan Kebangkitan Yesus Kesatuan antara ilahi dan insani dalam diri Yesus...

KEWAJIBAN KHUSUS KLERUS (DIOSESAN) BERDASARKAN KHK 1983 KANON 273 1